gemaplanoraya

  Di era dimana lingkungan menjadi perhatian khusus bagi kaum intelektual, bersepeda menjadi "solusi" yang sedang gencar dikampanyekan saat ini. Tak perlu saya sebutkan lagi banyaknya pergerakan yang mendorong masyarakat untuk bersepeda ke tempat kerja atau ke kampus. Bersepeda, jika dilakukan secara masal, secara efektif mampu mengurangi penggunaan bahan bakar minyak. Bersepeda juga terbukti sebagai salah satu bentuk olahraga yang dapat menjaga kesehatan dan kebugaran. Selain itu, secara teoritis penggunaan sepeda mampu meningkatkan livability suatu kota. Dapat kita lihat bahwa penggunaan sepeda dapat menjadi solusi yang ideal bagi isu transportasi. Namun jika memang bersepeda sebuah solusi, mengapa bersepeda dalam kenyataannya tidak efektif dan tidak aplikatif?

Saya dapat memberikan beberapa alasan mengapa bersepeda bisa menjadi mimpi buruk  Dan mungkin alasan-alasan ini yang menjadikan bersepeda tidak aplikatif :

1. Pesepeda lebih banyak menghirup asap knalpot daripada pengguna kendaraan bermotor sendiri. Khususnya dijalanan umum perkotaan, mau kena risiko kanker? 

2. Pesepeda lebih rentan terhadap kecelakaan dijalan raya. Siapa yang mau rawat inap di rumah sakit demi mengurangi sedikit penggunaan BBM? 

3. Saya telah mandi dan menggunakan pakaian rapi sebelum ke kampus, mengapa harus kembali kotor, kucel, dan berkeringat karena bersepeda? 

4. Satu hal yang membuat orang berhenti selamanya dari bersepeda, sepedanya dicuri! Dimana ada fasilitas yang dapat menjaga sepeda saya dari pencuri? 

Setidaknya itu adalah empat alasan mengapa bersepeda bisa menjadi mimpi buruk. Meski sepeda seakan menjadi solusi ideal, namin masih ada sisi buruk dari bersepeda sendiri. Bagaimana menurut kamu?